Senin, 22 Mei 2017

KEGAGALAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan, perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, sepertinya cara orang jepang yang yang membungkukan badan satu sama lain, berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa lainnya didunia. Sehingga setiap orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan struktur dan proses komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok budaya yang berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar. Komunikasi antarbudaya sangat erat ikatannya dan tidak dapat dilepaskan dari yang namanya bahasa, baik bahasa nasional ataupun bahasa daerah. Antarbudaya yang jelas beda budaya pasti berbeda pula bahasa daerah yang digunakan. Bahasa sangat terikat oleh konteks budaya. Dengan ungkapan lain, bahasa dapat dipandang debagai perluasan budaya. Jadi bahasa yang digunakan setiap budaya mempengaruhi pola pikir , pengalaman batin, dan kebutuhan pemakaian. Sebagai ilustrasi dan fakta beda budaya pasti beda bahasa misalnya, penggunaan kata arek dalam bahasa jawa dan arek dalam bahasa Sunda. Kata arek dalam bahasa Jawa berarti “anak” atau “bocah” sedangkan arek dalam bahasa Sunda arek yang memiliki arti “ayo”. Kata arek dalam bahasa Jawa dan Sunda memiliki persamaan dalam segi kosakata yang menjadi kata, namun memilki makna yang berbeda. Hal itu terjadi karena ada ruang dan waktu yang berbeda. Disuatu ketika orang Jawa mengatakan arek kepada orang Sunda, orang Sunda tersebut akan mengartikan kata arek dengan arti “ayo”. Dari perbedaan bahasa itulah dapat mengakibatkan kegagalan komunikasi antarbudaya, jika budaya yang berbeda bertemu tapi belum memahami. Pembahasan tentang penggunaan kata arek dalam contoh kegagalan komunikasi antarbudaya diatas itu berdasarkan pengalaman saya pribadi di tanah rantau. Sekian coretan dari saya. WASALAM...