Minggu, 31 Desember 2017

Dakwah: Kekuatan Taqwa

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman para pecinta membaca yang masih menjalan perintah Allah SWT yaitu Iqra(Membaca). Dan marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua masih bisa membaca yang Insya Allah mulia ini. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

Pembaca Rahimakumullah

Pada tulisan ini izinkanlah penulis menyampaikan sedikit ilmu tentang taqwa. Barang kali disini ada yang mempertanyakan mengenai apa itu taqwa. Sederhananya taqwa adalah melaksanakan perintah Allah dan mencegah larangannya.

Di dalam Al-Quran tolok ukur kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya adalah taqwa. Hal ini ditegaskan dalam salah satu ayat yang menyatakan bahwa masyarakat manusia itu dibangun dari kumpulan laki-laki dan perempuan yang membentuk keluarga, komunitas, suku, dan bangsa. Di mata Tuhan, tak ada le;ebihan suatu bangsa terhadap bangsa lain, suatu keluarga terhadap keluarga lain. Mereka diciptakan agar bisa saling menmgenal. Dan, yang lebih mulia dimata Tuhan adalah yang lebih bertaqwa.

Pada praktiknya orang yang bertaqwa adalah mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rizki, iman kepada kitab-kitab suci, dan meyakini kehidupan akhirat (QS. Al-Baqoroh: 3-4). Selain itu mereka yang bertaqwa adalah mereka yang dermawan di kala lapang maupun sempit, mampu menahan amarah, pemaaf, selalu ingat Allah, istighfar dan taubat dari kesalahannya. (QS. Al-Imran: 134-135).
Taqwa merupakan bekal yang terbaik dimana dan kapanpun. Nabi bersabda,’’ ittaqulloha haitsuma kunta, wa atbi’is sayyiata alhasanata tamhuha, wakholiqinnasa bi khuluqin hasanin’’. (HR. At-Tirmidzi), yang artinya : Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah perbuatan buruk dengan kebaikan, niscaya menghapusnya. Dan bergaulah dengan manusia dengan perangai yang baik’’. Kualitas taqwa menentukan ketinggian derajat kemuliaan di sisi Allah, sebagaimana difirmankan,’’ Inna akromakum ‘indAllahi atqokum (QS. Al-Hujurot: 13), yang artinya sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa’’.

Dari Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib diriwayatkan bahwa beliau berkata: ‘ Sebaik-baik orang di dunia ini adalah orang yang dermawan, dan sebaik-baik orang di akhirat nanti adalah orang yang bertaqwa’’. (Al-Qusyairi, 2002: 143).

Saudaraku, buah dari taqwa adalah pencapaian kebahagiaan di dunia dan akhirat (Hasanah Fid dunya wa al-akhiiroh). Kebahagiaan di dunia diantaranya mendapatkan furqon atau kecenderungan hati untuk mengetahui yang haq dan yang bathil, kemudian dihapuskannya segala kesalahan dan dosa, mendapatkan jalan keluar dari kesempitan, rizki yang tak terduga, dan kemudahan segala urusannya, serta jaminan keberkahan bagi penduduk negeri bik langit maupun bumi.

Saudaraku, agaknya perlu dikaji lebih dalam lagi mengenai apa dan bagaimana taqwa. Semoga tulisan singkat ini akan mengundang rasa penasaran para pembaca semua untuk lebih menggali lebih dalam lagi mengenai apa itu taqwa.

Baiklah barang kali demikianlah yang dapat penulis sampaikan. Kurang dan lebihnya mohon dapat diamaafkan dan dimaklumi. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar